Selasa, 12 Januari 2010

Menuju Cahaya.

Malam yang dingin mencarik-carik darah yang kehangatan,
menyebabkan ramai yang tersungkur dilembah yang mengasyikkan
Menyegarkan diri sebelum berangkat,
perjalanan yang berjuta ganjaran,
yang mengorbankan waktu yang manis,
enak dibuai mimpi,
Si pejuang bersedia,
mengangkat senjata,
melawan musuh yang nyata.
Musuh yang bisa menewaskan sekalian manusia,
musuh yang bisa menyebabkan manusia lupa pada Yang Esa,
Musuh yang bergelar Nafsu,
yang sering menggoda manusia
ke lembah yang hina.
Si pejuang tercari-cari identiti diri yang selama ini tersembunyi,
merangkak-rangkak di terik dalam kegelapan,
Bertemankan rembulan yang setia menantinya.
Manusia yang alpa sering saja berkata kepada si pejuang
"Hei kawan...!! Mengapa kau menyengsarakan dirimu..??!!"
Jawab si Pejuang dengan penuh keyakinan dan keazaman
"Aku hanya mengharap pengistirehatan di syurga..."
Kaki terus melangkah mengharung kepekatan malam,
menagburi mata si pejuang,
tersungkur pejuang di tengah perjalanan
Detus hati kecilnya....
(To Be Continue)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan